creative commons logo

share by nc nd

Artikel boleh diredistribusi/disalin dengan syarat ditandai penulisnya, tidak dijual, dan syarat ini tidak boleh dirubah. Baca selengkapnya.

Rabu, 05 Oktober 2011

Tentara Itu... #Special

Alarm berbunyi. 4.30 Pagi. Gw bangun dan langsung men-smash alarm di samping kasur. Ben masih memelukku dari belakang.

"Hoi, bangun bang..."

"Mmm… dikit lagi..."

Hhh… kebiasaan. Gw hanya tersenyum. Hidup berjalan normal seperti biasa. Tapi hari ini bukan hari biasa bagi keluarga… tunggu, gw udah termasuk kan? Gw nyengir lebar membayangkannya. Hari ini bukan hari biasa bagi keluarga militer seperti kami. Hari ini ini adalah hari lahir Tentara Nasional Indonesia. Ya hari ini 5 Oktober… sekian tahun lalu.

Meskipun gw tidak bisa diakui sebagai "pasangan sah" dari seorang anggota TNI, jadi gw gak bisa dapet tunjangan. Sepanjang yang gw tau, Ben sudah membentuk gw sebagai keluarga TNI. Dimana rasa takut kehilangan datang hampir tiap pagi. I kinda like it, it's like… having adrenalin rush every morning, maybe every hour, maybe every minutes. Sering gw membayangkan mendapat telepon Ben harus pergi ke suatu tempat, terluka… mati… hilang. Menakutkan. Tapi saat yang sama, gw pikir, gw siap menghadapi hal sepert itu.

Senin, 26 September 2011

Tentara Itu... #Pengumuman


Sangat menarik menulis Tentara Itu... dan gw mendapatkan respon luar biasa dari reader gw. Selama 5 seri "Tentara Itu", hit gw (banyaknya website diklik) bertambah sampai hampir 2000 poin. Thanks to you guys!

Tapi, sesuatu terjadi hari ini. Dan gw harus memutuskan gw harus menunda "Tentara Itu..." sampai batas waktu yang belum gw bisa perkirakan. Ya, ini soal hidup gw.



Gw janji, gw bakal terusin "Tentara Itu..." di sela sela kesibukan gw, gw akan terus menulis tentara itu. In case you wonderin', I suspend the 6th chapter of this story in last minutes. In fact the story should be automatically delivered around 7PM (GMT+7) today. But it wont happening.

Kamu mungkin kecewa. Jadi biar kamu nggak kecewa, gw janjikan sesuatu. Ben dan Yanto akan kembali, suatu saat. Gw akan memproses "Tentara Itu" menjadi sesuatu yang lebih istimewa tidak hanya bagi gw, tapi juga bagi yang baca. So, I command you to wait patiently. When everything get settled together again, I'll release "Tentara Itu..." in A WHOLE NEW WAY.

Can you handle that?

Please buddy, smile will ya?

:)

Senin, 19 September 2011

Tentara Itu... #5

I don't do it for the money, there's bills that I can't pay
I don't do it for the glory, I just do it anyway
Providing for our future's my responsibility
Yeah I'm real good under pressure
Being all that I can be

And I can't call in sick on Mondays when the weekends been too strong
I just work straight through the holidays, and sometimes all night long
You can bet that I stand ready when the wolf growls at the door
Hey, I'm solid, hey I'm steady, hey, I'm true down to the core

And I will always do my duty no matter what the price
I've counted up the cost, I know the sacrifice
Oh, and I don't want to die for you, but if dyin's asked of me
I'll bear that cross with honor, 'cause freedom don't come free
// Toby Keith - American Soldiers

"Jadi… ada apa antara kamu sama Yanto?"

Kami sedang ngopi di warung kecil deket tenda. Sudah hampir 3 hari kami di kota ini. Dan Polisi tampaknya sudah mulai berhasil mengendalikan massa. Hanya masih ada sedikit tegang di sana sini. Mungkin syaraf penduduk masih tegang. Jadi ada masalah sedikit aja mereka langsung bereaksi agak berlebihan.

"Maksudnya?" aku menjawab.

Senin, 12 September 2011

Tentara Itu... #4

Gw nggak bisa berkata apa apa lagi. Air mata gw menetes. Ben memeluk gw...

"Kita sudah nahan ini cukup lama. Aku sudah nyari tempat yang tepat. Buat kita berdua, dan sekarang saatnya kita bikin hal yang baru."

Soal tempat tinggal memang jadi hal yang sangat.… bisa dbilang menyusahkan bagi kita berdua. Terutama kalo sadar bahwa kita sebenarnya tinggal kepisah. Gw di Babakan Surabaya, Kiaracondong. Dan Ben di Cimahi. Mungkin sebenernya cuma satu kali naik kereta. Tapi rasa kepisahnya tetep ada. 

Kamis, 08 September 2011

Cinta Sejati Antar Laki-Laki

Berdasarkan posting milis Undercover ID no: 83744

From: Rozy Setya <butuhcare24@…>

Maaf bos, bila sedikit agak beda pendapat gw, terus terang gw miris bila ditanya apakah ada cinta sejati diantara dua laki laki, sama dengan ketika kita bertanya hal yang sama pada kaum hetero, tidak ada yang berani menjamin bahwa pasangan saat ini adalah cinta sejati, karna cinta pada bulan2 atau tahun2 pertama bisalah dibilang hanya cerita awal dari sebuah perjalanan yang penuh liku dan banyak dari kita lupa bahwa perjalanan itu bisa hancur dalam hitungan detik dan seketika itu juga kita tersadar dan terucap bahwa "kamu ternyata bukan cinta sejatiku!".

Sabtu, 03 September 2011

Tentara Itu… #3

Kami berbaring di kasur. Ya tuhan, ini hari yang sangat melelahkan. Secara fisik dan mental. Segera setelah mandi, gw sama Ben jalan keluar dan keliling Cimahi dan Bandung. Kami nggak pake angkot. Angkot dipake kalo jarak yang dipake buat jalan terlalu jauh. Kaki gw capek banget. Mungkin Ben udah kebiasa jalan, jadi kayaknya nggak capek-capek amat kayak gw.

Secara fisik capek, secara mental gw juga kayak abis ketabrak KRD. Kita pergi ke BIP nyaris sore hari. Duh homo-homo yang mangkal disana matanya udah kayak pengen makan Ben! Seharian gw bikin pandangan 'jangan-ganggu-laki-gw!' ke mereka. Dan sepertinya Ben nggak nyadar soal ini, dia asik asik aja jalan sambil kadang merangkul. Fuck!

Rabu, 24 Agustus 2011

Mitos Salah Di Bokep Homo

Di Electronic Hideaway, gw ngopi soal Mitos Salah Yang Diajarkan di Film Porno. http://kask.us/10246962. Tapi guide itu bisa dibilang hanya cocok buat film porno straight biasa. Bagaiman dengan kita para homo? Well berdasarkan panduan thread itu, gw mengubahnya sedikit:

Jumat, 19 Agustus 2011

Tentara Itu... #2

Can this be true
Tell me can this be real
How can I put into words what I feel

My life was complete
I thought I was whole
Why do I feel like i'm losing control

Never thought that love could feel like this
And you change my world with just one kiss
How can it be there right here with me
There's and angel, it is miracle

God Must Have Spent, A Little More Time in You
98 Degrees

Gw berbaring di kasur busa, memandang Ben yang tidur dengan damainya. Ya tuhan, gw bahagia banget. Gw dan Ben mengekspresikan apa yang kita bisa dari sejak sore tadi sampai malam. Bibirnya mencium gw dengan lembut, kemudian pelan-pelan membawa gw ke tempat tidur, menindihku.

Beban tubuhnya yang kekar, ototnya yang menggesek semua syaraf di permukaan kulit gw. Gw bergetar. Berkali kali Ben mencium gw, pindah ke leher, pindah ke dada, kembali ke bibir. Dia seperti orang yang sudah sangat lama nggak nge-seks. Dan gw? Gw apalagi, gw belum pernah disentuh seperti itu. Gw juga lapar. Serangan ini cuma bisa membuat gw dan Ben melenguh keras.

Rabu, 10 Agustus 2011

Tentara Itu...

Gw udah nggak tahu berapa lama waktu berlalu, duduk manis sambil liat orang lalu lalang di stasiun Kiaracondong Bandung, sementara KRD yang ke Cimahi belum datang juga.

Hari ini gw pengen berenang di Cimahi. kata orang gw aneh, padahal banyak kolam renang di tengah kota dan gw lebih memilih ke Cimahi. Jauh kan dari Kiaracondong. Ah gw cuma pengen jalan-jalan aja sebenernya. Ngebunuh waktu senggang.

Senin, 17 Januari 2011

Dapatkan 2,5 Miliar Hanya Dengan Ngeseks!

Ini adalah salah satu contoh ilmu “Financial Planner 2011; bahwa seks dengan istri sendiri selain sehat, juga bisa hemat dan berinvestasi Rp 2.475.000.000.

Tidak percaya? Ini buktinya:

Sabtu, 01 Januari 2011

Cerita Dari Masa Lalu

Tulisan ini bukan tulisan saya. tapi saya rasa, tulisan ini erlu didokumentasikan di blog ini.

CERITA DARI MASA LALU

Musafir Kelana

Aku lahir dan besar di Tahuna? Kamu tau itu dimana? Kota kecil paling utara di Indonesia, Ibukota Sangir Talaud. Kemanapun aku pergi aku rindu sama indahnya pulau itu. Airnya sebening kaca, pemudanya anak laut segagah bajak, selalu riang selalu tersenyum. Kenapa? Karena mereka ga banyak punya keinginan.  Yang mereka tau bagaimana bertahan dan menikmati hidup. Aku punya dua sahabat sejak kecil, bahkan saking dekatnya ibu-ibu mereka aku panggil mama, ayah-ayah mereka aku panggil papa, dan pun begitu sebaliknya mereka memnaggil kedua orang tuaku. Kami tak terpisahkan bahkan tak ada hari dimana kami tidak tidur bersama.  Kami bersekolah bertelanjang kaki dan sepatu hanya kami pakai ketika di sekolah.