creative commons logo

share by nc nd

Artikel boleh diredistribusi/disalin dengan syarat ditandai penulisnya, tidak dijual, dan syarat ini tidak boleh dirubah. Baca selengkapnya.

Kamis, 08 September 2011

Cinta Sejati Antar Laki-Laki

Berdasarkan posting milis Undercover ID no: 83744

From: Rozy Setya <butuhcare24@…>

Maaf bos, bila sedikit agak beda pendapat gw, terus terang gw miris bila ditanya apakah ada cinta sejati diantara dua laki laki, sama dengan ketika kita bertanya hal yang sama pada kaum hetero, tidak ada yang berani menjamin bahwa pasangan saat ini adalah cinta sejati, karna cinta pada bulan2 atau tahun2 pertama bisalah dibilang hanya cerita awal dari sebuah perjalanan yang penuh liku dan banyak dari kita lupa bahwa perjalanan itu bisa hancur dalam hitungan detik dan seketika itu juga kita tersadar dan terucap bahwa "kamu ternyata bukan cinta sejatiku!".

Apakah sebenarnya cinta sejati itu?cinta ya cinta aja, kita tidak bisa mengatakan bahwa saya cinta kamu karna kamu punya kedudukan, kaya, bahenol, tanpan, lucu, pintar dll, karna pada saat sipasangan kehilangan pangkat, jatuh miskin, tiba2 jadi overweight, kecelakaan hingga mukanya ga berbentuk, pikun dll, maka hilang jugalah cinta itu.begitu juga dengan pandangan abstrak seperti "hanya kamu yg bisa mengerti aku", atau ' karna kamu yg selalu ada disampingku', atau "karna kamu yang bisa kupercaya" akan serta merta menjadi hal yg paling menyakitkan dan mental ketika kita dihadapkan pada situasi dimana kodrat manusia yang bisa saja berbuat kesalahan tanpa diduga, lalu saat itu terjadi kita pun berkata "kamu bukanlah cinta sejatiku".

sah sah saja mengatakan pada saat ini bahwa si pasangan adalah cinta sejati kamu, tapi sejauh mana? sampai kapan? adakah bukti kuat bahwa si pasangan sebagai manusia atau kamu sendiri yg juga manusia tidak akan jenuh dan berubah? setahun? dua tahun? 5 tahun? rata2 dari yg saya lihat bahkan hanya bertahan 4 bulan!

Ketika kita menoleh pada pasangan hetero, hmmm... ternyata mereka juga sama, dengan bertopeng budaya, hukum dan keturunan mereka memang lebih diuntungkan untuk bisa lebih menjaga sebuah hubungan, tapi tidak sedikit dari mereka yang juga tersiksa dengan sebuah perjalanan yang dipenuhi rasa jenuh, selingkuh, stress dan berujung pada pengorbanan yang tentunya lebih banyak merugikan materi dan hati, hetero yang selebihnya memilih memendam dalam-dalam rasa muak demi keutuhan keluarga dan kehormatan.

Lalu siapakah pasangan hidup itu sebenarnya?pasti ada!gw pun percaya!hetero, lesbi, gay, whatever, pasti memiliki pasangan jiwa, terlepas dari ungkapan gw diatas, gw meyakini adanya cinta yang seharusnya bisa membuat dua manusia bahagia ever after. Tapi, gw juga percaya, bahwa banyak dari kita tidak kuat menahan gejolak nafsu untuk mencoba body baru dan berprilaku sex seperti binatang, menipu, memaksa, teror, pesta pora,membeli, melacur, menjual cinta dan janji palsu dan hal2 buruk yang tidak semestinya dilakukan, sehingga... tanpa disadari, alam menjauhkan kita dari kebahagian cinta, karna pelaku prilaku2 buruk tersebut sejatinya tidaklah pantas menyandang cinta.lalu kitapun mengeluh, bahwa susah sekali mencari pasangan, putus asa dengan cinta, selalu merasa yg paling disakiti, ga percaya dengan namanya cinta, dan akhirnya... kembali menjadi binatang tanpa terlebih dulu introspeksi.

Gw sangat menyesalkan banyak nya kasus cinta diantara kaum gay yang gw sebut adalah cinta pengecut!seperti misalnya tidak berani menerima satu saja pasangan dalam hidup, tidak berani optimal karna nantinya harus berkeluarga dan menikah, tidak berani terlalu serius karna takut dicibir lingkungan dan kesandung agama, tidak berani komitment pada diri sendiri apalagi pada pasangan sendiri, tidak berani sempurna dalam menyerahkan hati dan jiwa raga karna merasa cinta gay adalah cinta terlarang dan lain lain. Bukan maksud saya harus koar2 ketika cinta pada seseorang hingga seisi dunia harus tau, akan tetapi berani menjunjung nilai cinta dengan kadar yg tinggi sehingga apapun resiko didepan dapat diarungi sekalipun dengan airmata bahkan darah.

Ada yang menjalani cinta dengan sistem aneh yang mereka sebut open relationship, yang artinya hati pada satu orang tapi body boleh kemana-mana, sebuah pembenaran yang bodoh dan memuakkan, bagaimana mungkin kita bisa mencintai satu orang lalu kita berdua bisa tidur sama siapa saja? sex dan cinta tidak dapat dipisah-pisahkan, sex bisa dilakukan tanpa cinta, tapi cinta mensyaratkan sex sebagai keintiman yang dalam sebagai sebuah perwujudan pencurahan segala rasa yang ada dan ini sangat indah, sangat... sangat indah, tapi aneh... masih banyak juga orang yang melakukan sex tanpa cinta... Ada juga cerita (saya ga tau kebenarannya) yang mampu mencintai seseorang dan menjalani hidup bersama sekalipun tanpa sex, saya kagum, dia mungkin nyaris seperti malaikat, alangkah beruntung bila menemukan org ini.

Lalu bagaimana mungkin pria yg berkeluarga dan mempunyai anak dapat mengatakan selingkuhan prianya adalah cinta sejatinya? aneh, lalu yg dirumah siapa? bagaimana mungkin seorang pria yang notabene juga mempunya hati harus menipu keluarga sendiri?menjadikan perempuan (yg juga manusia yang mempunya hati) sebagai alat sekedar topeng kehormatan, lalu anak anak itu bagaimana? untuk apa dilahirkan, bila mereka lahir bukan dari cinta tapi dari keterpaksaan dan demi sebuah pengakuan? kasihan!!

Apa dan siapa yang kamu inginkan? itulah yang kamu kejar, bukan justru membuat belokan2 hidup yang merugikan diri sendiri bahkan merugikan orang lain yg dijadikan boneka keluarga.....bila memang harus tersiksa karna kegamangan hati untuk memilih kenapa harus menyiksa orang lain juga...bahkan bertahun2 atau bahkan bisa seumur hidup mereka, alangkah menyakitkan bila nanti nya terbongkar, alangkah sempitnya waktu ketika sadar hidup yang sebentar ternyata dijalankan dengan salah. Mungkin pria gay yang menikah lebih pandai daripada tupai, tapi meskipun demikian saya tidak bisa membayangkan apabila bertahun2 seranjang dan ternyata yang seranjang dengan saya adalah orang yg tidak saya kenal, palsu! Cobalah lebih banyak ber "empati" pada setiap situasi.

Hidup adalah pilihan, serakah dan akan berantakan ketika memilih lebih....,pilihlah satu, karna demikian kodratnya, apapun jenisnya, lalu pegang kokohlah pilihan itu, apapun yang terjadi...sekali lagi...apapun yang terjadi...

Kita semua kena karma, kita terlalu dalam di kenistaan cara hidup, lalu kitapun mengemis2 cinta untuk dihadiahkan tuhan, mana mungkin? Dan kita juga selalu menyalahkan masyarakat yang tidak bisa menerima kaum gay, secara cara hidup kaum gaynya juga aneh dan tidak bernorma, mana mungkiiin?

Beranilah untuk berubah, menjadi orang baik, punya nurani, yang menjaga nafsunya dengan baik, memulai dengan baik, berprilaku dengan baik, tulus, ikhlas menerima pasangan apa adanya, memegang kuat sebuah pilihan; mungkin keajaiban akan terjadi, dua gay berpasangan berpuluh tahun dalam suka dan duka dijalani, mungkin salah satunya akan stroke atau lumpuh pada saat tua, dan pasangan satunya tetap menjaga, merawat, dan mengasihi, suatu saat si lumpuh bertanya "mengapa kamu masih bertahan?" pasangannya menjawab "karna aku sudah memilihmu...", alangkah indahnya, berkualitas, penuh komitmen teguh, mereka telah berhasil.

Gw percaya cinta, gw juga percaya cinta diantara laki laki itu ada, tapi kalau cinta sejati? apakah ada? itu masih jauh untuk bisa terjawab, hanya akan terjawab pada akhir sebuah hubungan, bila gw berpasangan lebih kurangnya seperti cerita silumpuh diatas mungkin gw bisa mengatakan ...dialah cinta sejatiku, tidak mungkin mengatakan cinta sejati diawal, bagi gw cinta sejati baru bisa diketahui dibagian bab terakhir. Untuk sekarang ini, bagi gw cinta sejati itu hanya ada diantara seorang ibu dengan anaknya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan pendapat anda tentang sajian kami...