creative commons logo

share by nc nd

Artikel boleh diredistribusi/disalin dengan syarat ditandai penulisnya, tidak dijual, dan syarat ini tidak boleh dirubah. Baca selengkapnya.

Kamis, 16 November 2006

Sengsara Membawa Nikmat

Maaf, ini bukan judul sinetron atau drama jadoel, Sengsara Membawa Nikmat yang menceritakan tokoh terkenal bernama Midun itu. Ini adalah sengsara membawa nikmat yang lain. Sengsara, dalam arti kata rasa sakit, namun juga mampu membawa kenikmatan bagi yang menyukainya.

Bondage, Domination, Discipline, Sado, Slave, Masochism, Master. Walaupun terdiri dari tujuh kata untuk tujuh definisi yang berbeda, mereka hanya disingkat BDSM. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh ketujuh kata tersebut mempunyai “rasa” yang berbeda beda. Setiap dirinya mempunyai pelakon sendiri. Banyak yang memiliki satu kemampuan saja, dan sangat jarang yang memiliki 6 atau 7 kemampuan sekaligus.

Tentu saja kamu bisa membuka wikipedia untuk mengetahui apa arti BDSM. Namun yang jarang kamu mengerti adalah “kenapa kita bisa menikmatinya, bahkan menginginkannya.”

Orang Orang Khusus

Hanya sedikit yang dianugerahi kemampuan untuk menikmati sebuah rasa sakit. Sesuatu yang umumnya dihindari, namun sengaja didatangkan. Bahkan, semakin rasa sakit itu muncul, semakin besarlah rasa nikmat yang didapat.

Apa sih enaknya melakukan hubungan seks dengan tubuh terikat (bondage)? Bagaimana pula dicambuk (discipline) bisa menimbulkan rasa yang enak? Yang muncul malah bilur bilur merah bahkan mungkin berdarah akibat ayunan cambuk. Lalu bagaimana pula seseorang yang dihina, disudutkan, selalu terpojok, bahkan tidak punya kekuasaan atas tubuhnya sendiri (slave), bisa merasa tenteram? Secara logika umum, hal tersebut tidak mungkin. Mengubah rasa sakit menjadi nikmat adalah suatu hil yang mustahal!

Orang orang khusus itu, lebih suka dicambuki ketika melakukan hubungan seks. Orang orang itu pula, lebih suka diikat ketika orgasme. Dan orang orang itu pulalah, sibuk melayani tuannya siang malam, demi kepuasan sang tuan, dan kepuasan untuk diri sendiri.
Orang itu diikat di atas ranjangnya, dinaikkan kakiknya, dan dicoblos anusnya dengan kasar oleh tuannya. Ketika orang itu berteriak kesakitan, sang tuan malah mengambil sebuah pita perekat hitam. Dan bibir berkumis orang itu, ditutup oleh pita perekat itu. Sang tuan kembali melanjutkan pemerkosaannya terhadap orang itu. Sang tuan berorgasme dengan nikmat, bergetar dan berteriak, sementara orang yang terikat hanya bisa orgasme dengan teriakan tertahan, dan sama sekali tak ada getaran dari tubuhnya. Namun, keduanya merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Sang tuan pergi meninggalkan ruangan itu. Sementara orang itu masih terikat di dinding. Sang tuan kembali membawa sebuah paddle, kayu kecil, memiliki beberapa lubang di tengahnya. Sang tuan memasukkan paddle tersebut ke dalam air. Dengan tenaganya, orang yang terikat dibalikkan. Sebagai bentuk hukuman, karena dia berani berteriak tadi. Sang tuan mengayunkan paddle ke pantat orang terikat. Satu kali, dua kali, lima kali, sepuluh kali, dua puluh lima kali...

Orang terikat tak mampu berbuat apapun, dari sudut mata mengalir air matanya. Pantatnya yang tadi putih, kini merah akibat hantaman hantaman keras yang diberikan tuannya. Bahkan di beberapa bagian merah itu pelan pelan berubah menjadi biru. Dalam keadaan demikian, orang terikat masih harus menerima caci maki “kemarahan” tuannya yang tidak senang dengan pelayanan orang terikat. Orang terikat hanya bisa mengangguk pasrah. Namun orang terikat terus akan berusaha untuk menyenangkan tuannya.

Banggalah si orang terikat. Hari itu dia berhasil melewati satu lagi ujian yang diberikan tuannya. Ujian tentang kesetiaan. Entah berapa lagi ujian yang harus diahadapinya. Mungkin esok, minggu depan, bulan depan, atau bahkan tahun depan. Dan dia bertekad, untuk terus menghadapinya.

Serius dan "Permainan Serius"

BDSM, terdiri dari 7 macam definisi berbeda. Ada yang memiliki makna serius, namun ada pula yang bisa digunakan dalam permainan one night stand yang tidak memerlukan kesetiaan.

Bondage misalnya, seks dengan menggunakan tali atau pengikat lain agar bottom tidak bisa bergerak ini lebih ditujukan sebagai salah satu variasi permainan. Orang biasa yang tidak mau masuk ke dalam zona yang lebih berbahaya dari BDSM ini masih bisa mengadopsi Bondage dalam kegiatan seks sehari hari mereka.

Namun bondage memiliki kelemahan untuk pasangan pasangan one night stand. Bondage memerlukan kepercayaan yang tinggi bahwa pasangan akan melepaskan ikatannya ketika permainan sudah selesai. Bukannya malah mengambil dompet dan telepon genggam. Dan membiarkan lawan main terkapar tak berdaya di atas ranjang. Begitu pula yang lain, Domination, Sado Masochism, Slave Mastering. Semuanya hanyalah variasi seks belaka. Semuanya relatif aman untuk dilakukan sebagai kombinasi dan variasi seks sehari hari.

Namun, slave dan mastering memegang peranan penting. Sebagai katalis pembuat derajat keseriusan meningkat drastis. Contoh yang tadi saya buat diatas, adalah bagaimana seorang master, mengendalikan slavenya dengan cara bondage dan discipline.

Jika anda sudah masuk ke wilayah gabungan tiga atau lebih permainan seperti ini, maka ini adalah bukan lagi sebuah permainan biasa. mungkin saja anda sudah terjebak ke dalam permainan seumur hidup. selamat datang di dunia yang bisa mengubah rasa sakit menjadi rasa nikmat.

You can’t be slave while you’re master.

Tak ada yang bisa menjadi dua hal yang berbeda sekaligus. Versatile? Oh maaf, itu tidak ada dalam kamus BDSM. Anda haya bisa menjadi slave, namun tidak bisa menjadi master. Anda yang suka didominasi, akan sulit mendominasi. Anda yang diikat, terasa sulit untuk mengikat.
Ketika seorang slave ingin menjadi master. Dia akan terpaku kepada apa yang masternya perbuat kepada dirinya. Apa yang dilakukan masternya dikopi mentah mentah oleh slave, dan diaplikasikan kepada slave lain.

Ketika anda terbiasa diikat namun harus mengikat seseorang lain. Anda akan tergagap, bagaimana anda bisa membuat simpul yang membawa nikmat seperti yang pasangan anda lakukan. bagaimana kekerasan ikatannya. Tali apa yang harus digunakan. dan yang paling penting, bagaimana membukanya setelah permainan selesai.

Ketika sang dominan ingin menjadi yang bertahan. Seketika itu pula dia akan kehilangan touch nya sebagai dominan. Dia sudah merasakan sakit dan pahitnya menjadi bertahan. Dan payahnya, rasa kemanusiaan yang harusnya dikekang sekuat mungkin, muncul ketika dia akan kembali mendominasi.

Namun semua orang harus belajar. Demi pasangan masing masing. Seorang master mungkin menjadi slave sehari master lain, seorang pengikat menjadi terikat sehari pengikat lain, dan seorang dominan, menjadi bertahan sehari dominan lain. Semuanya demi kenikmatan ilmu yang akan mereka dapat.

Master yang mau belajar dari master lain bisa dibilang jarang. Mereka mempunyai metoda sendiri sendiri dalam menyiksa slave nya. Yang lebih sering, master menyombongkan diri sebagai pengikat paling brilian, yang bisa membuat sang slave menjadi orang paling bahagia di dunia karena memiliki master seperti dia.

Berikutnya kita akan mempelajari bagaimana seorang bottom, atau yang menerima siksaan, bisa mengubah rasa sakit, menjadi rasa nikmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan pendapat anda tentang sajian kami...