creative commons logo

share by nc nd

Artikel boleh diredistribusi/disalin dengan syarat ditandai penulisnya, tidak dijual, dan syarat ini tidak boleh dirubah. Baca selengkapnya.

Kamis, 16 November 2006

Sengsara Membawa Nikmat

Maaf, ini bukan judul sinetron atau drama jadoel, Sengsara Membawa Nikmat yang menceritakan tokoh terkenal bernama Midun itu. Ini adalah sengsara membawa nikmat yang lain. Sengsara, dalam arti kata rasa sakit, namun juga mampu membawa kenikmatan bagi yang menyukainya.

Bondage, Domination, Discipline, Sado, Slave, Masochism, Master. Walaupun terdiri dari tujuh kata untuk tujuh definisi yang berbeda, mereka hanya disingkat BDSM. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh ketujuh kata tersebut mempunyai “rasa” yang berbeda beda. Setiap dirinya mempunyai pelakon sendiri. Banyak yang memiliki satu kemampuan saja, dan sangat jarang yang memiliki 6 atau 7 kemampuan sekaligus.

Selasa, 22 Agustus 2006

Sensitif Banget Sih Elo?

There's a man, he's cry only when his mother died.

There's a man, he's cry only when his car crashed.

There's a man, he's cry only when somebody say love.

There's a man, he's cry only when he needed to.

And, there's a man...

He's cry in anything happened..

Kesensitifan adalah sifat asli manusia. Tidak ada yang bisa menolak itu. Seperti sifat manusia lainnya, ada yang memiliki rasa sensitif yang kurang, ada yang berlebih.

Rabu, 16 Agustus 2006

Buka Lapak

Ketika kamu menginjakkan kaki di Gasibu,
waktu adalah hal yang penting.
Salah-salah, bukannya dapat sesuatu yang menyenangkan,
kamu mungkin pulang dengan muka cemberut.

Lingkaran Gasibu hidup selama 24 jam sehari 7 hari seminggu. Setidaknya, sampai kemarin ketika Gasibu ditutup sementara karena akan menjadi tempat upacara bendera saat peringatan 17 Agustus.

Selasa, 08 Agustus 2006

Dilarang Menjajakan Cinta

Perda K3 alias Keamanan, Ketertiban dan Keindahan, hampir bermasalah di semua kota. Bukan masalah isinya, tapi kebanyakan menjadi masalah dalam penegakannya. Alih alih membuat kota menjadi indah, aman dan tertib. Perda seperti ini menjadi ajang suap sana suap sini bagi beberapa oknum pegawai negeri sipil, dan aparat terkait lainnya.

Namun, di Bandung, diantara lebih dari 50 ayat "pelanggaran" dan denda denda, ada satu pasal yang menggelitik. Bukan karena dendanya, tetapi karena konsep pelanggaran yang diperkenakan. Saya pikir, tidak ada satupun manusia di bumi ini melakukannya.

Selasa, 01 Agustus 2006

Polisi dan Prajurit Homoseks, Antara Ada dan Tiada #3

"Kenapa kau tak pernah ada di sisiku???"
"Kenapa kau selalu tak disampingku jika aku membutuhkan???"
"Kenapa kau kerja 24 jam, tidur 12 jam, bercinta 4 jam, dan makan 2 jam???"
"Mana waktumu untuk mendengarkan diriku???"

Negara nomor satu, kau nomor dua.

Yang paling umum dihadapi oleh pasangan pekerja berseragam, polisi, prajurit, security dan sebagainya adalah waktu untuk kebersamaan  yang sempit. Semuanya mengalaminya, baik yang homoseks maupun yang heteroseks. Semua kesulitan.

Senin, 24 Juli 2006

Polisi dan Prajurit Homoseks, Antara Ada dan Tiada #2

Indonesia, adalah satu negara yang beruntung dari dua ratus negara lain yang ada di dunia. Indonesia katanya memiliki kebudayaan yang sangat tinggi, dan yang pasti, sangat beragam. Keberagaman inilah tampaknya yang mendorong keberagaman juga dalam penafsiran suatu hukum yang ada di republik ini. Hukum, yang seharusnya tegas, memiliki satu definisi, adil, dan tidak berat sebelah, nyatanya masih bisa dibaca berbeda beda oleh setiap kepala.

Perbedaan ini lebih didasari hukum Indonesia yang masih mengagung-agungkan kata moralitas dan etika. Ya, moralitas dan etika diatas segalanya. Padahal, moralitas, etis-tidak etis, adalah milik suatu kelompok saja. Moral atau etika dokter, hanya pas diterapkan di kalangan kedokteran. Moral dan etika guru, hanya pas diterapkan di kalangan guru. Begitu pula moral dan etika polisi dan prajurit, hanya pas di kalangan polisi dan prajurit.

Senin, 17 Juli 2006

Polisi dan Prajurit Homoseks, Antara Ada dan Tiada #1

"And now that you've gone

I can't cry hard enough

No, I can't cry hard enough

For you to hear me now"

 

Williams Brothers - I Can't Cry Hard Enough

Lagu itu pertama kali muncul di benakku sekitar beberapa minggu yang lalu. Dan dalam sekejap, aku berhasil mendapatkannya di sebuah warnet. I can’t cry hard enough, mungkin inilah yang ada di setiap hati janda janda prajurit atau polisi di Indonesia. Termasuk aku.

Suamiku beristirahat untuk selamanya pada 12 Januari 2006 lalu. Hatiku menjerit, kenapa ini harus terjadi. Sebagian hati ini tak rela. Tapi sebagai kekasih seorang polisi, aku mengerti apa yang harus kuhadapi ketika pertama kali bertemu dengannya.

Senin, 10 Juli 2006

Tempat Dimana Cinta dan Kesetiaan Dibutuhkan!

"gw dah dapet info japri dari orang Bandung yg pernah pake jasa mereka, katanya memang di gasebu ada gigolo, tapi kebanyakan sissy dan 'jahat'. gw gak tau apa yg dia maksud 'jahat', apakah maksudnya suka memeras ato gimana; dan gw juga gak tau apa dia cuma kebetulan aja dapet yg sissy dan jahat."

Berbagai kalangan mengenal Gasibu menjadi tempat kumpulnya para homoseks di Bandung. Anggapan itu tidak salah. Homoseks Bandung memang menjadikan Gasibu sebagai tempat mangkal utama. Image Gasibu di etiap orang pun menjadi berbeda-beda. Ada yang menganggap Gasibu hanya menjadi tempat berkumpul, ada juga yang menganggap Gasibu menjadi tempat ajang praktek seks.

Selasa, 04 Juli 2006

Tijalikeuh

"udah berapa lama... sakit?"

"elu sakit ya?"

"elo sakit sih, j

adi piktor melulu"

“Sakit? Siapa bilang saya sakit? Saya nggak sakit kok! Buktinya kata dokter saya sehat sehat aja, nggak demam, nggak pilek, nggak batuk apalagi influenza. Trus kenapa saya disebut sakit? Sembarangan!”

Apakah benar yang namanya gay atau homoseksual adalah orang orang sakit? Kata siapa sih mereka sakit? Toh tidak semuanya sedang mengidap influenza, dan hanya sedikit persen yang mengida hiv atau aids. Lalu kenapa para homoseksual dikatakan sakit?

Selasa, 18 April 2006

Saat Congormu Tak Bisa Tersenyum

Heh! Ngapain kamu masih disini? Bukannya tadi kamu udah pamit ke gue? Ngapain lagi elo ada di meja gue, ga pake minta ijin lagi!”

“lagi bikin blogger teh.”

“ga pake minta ijin lagi!”

“lah, tadi kan teteh lagi tidur?”

“gue ga tidur tau! Ini biasa, gue mejemin mata gue yang panas sebentar! Bukan urusan elo!”

“ya udah, silahkan teh”

Jumat, 07 April 2006

Aku Muncrat Di Pos Jaga

Jam 3 sore, udara begitu lembab, badan dan seragam ini sudah begitu basah oleh keringat yang menumpuk. Namun aku harus tetap berdiri di sini, setidaknya dua jam lagi. Namaku Wisnu Raka Satria. Aku bertugas di sebuah pusat pendidikan militer, di suatu kota di negara tercinta ini. Sekarang, aku tampak seperti boneka Barbie yang dipajang di toko mainan, siap untuk dibeli oleh anak kecil.

Yah... nasib jadi tentara, masih untung aku tak dikirim ke Aceh, atau ke Poso. Dari mulai pagi sampai sore, aku piket. Nama resminya “sentry duty” atau “tugas jaga”. Keren kan? Huhh! Namanya saja yang keren, tugasnya nggak keren sama sekali. Kalau kau mau tahu apa yang kulakukan, kau bayangkan saja boneka barbie tadi! Berdiri dalam kotak kecil, tak lebih dari seperempat meter persegi, selama hampir sepuluh jam! Bahkan, seharusnya aku selalu dalam posisi tegak sempurna, tak boleh menghela nafas, atau membungkuk sedikit.

Selasa, 14 Maret 2006

A Story of My Life #4

Masak apa yang…?”

“sop aja deh, sama perkedel kentang aja ya?”

“nggak apa-apa. Masakanmu kan selalu enak. Hehehe...”

“ah akang... Sudah ya, ntar gosong aku gak tanggung jawab”

“ok, bentar lagi akang pulang kok.”

Senin, 13 Maret 2006

A Story of My Live #3 (Hardcore Edition)

"Aku... Aku bersedia... Siap laksanakan" aku seperti masih dalam keadaan tak sadar. Ketika kang wira memasukkan cincin itu ke jari manisku. Tempat cincin perkawinan seharusnya diletakkan. Aku bergetar, dan air mataku mulai jatuh.

"kang... Letnan satu agung wirapati, maukah akang, mendampingi saya, membimbing saya, menjadi panutan saya, selamanya?" aku tak pandai memilih kata kata.

"aku bersedia." kang wira menjawab pendek.

Minggu, 12 Maret 2006

A Story of My Life #2

Hari ini adalah hari kelulusan. Kang wira masih terbaring di kamarnya. Ketika menjatuhkan dirinya ke tubuhku saat latihan tempur, siku tangannya tak sengaja mencium batu di samping tempat kami tiarap. Hingga, beberapa urat dan tulangnya mengalami relokasi. Istilah simpelnya, salah urat atau apalah, aku tak mengerti. Yang pasti, selama dua minggu, dia tidak bisa menggunakan tangan kanannya itu untuk apapun.

Bergantian kami "piket" di asrama kang wira, untuk melayani semua kebutuhannya. Dari makan, sampai, ehm... Mandi.

Sabtu, 11 Maret 2006

A Story of My Life #1

Semuanya dimulai 6 tahun yang lalu. Ketika aku petama kali menginjakkan kaki di akademi militer. Suasananya dingin, khas akademi. Aku berkali kali telah memasuki akademi ini. Tapi kini statusku berbeda. Dulu aku hanyalah seorang anak kecil, yang ikut ayahnya bertugas, kemanapun dia pergi. Ibuku meninggal ketika aku masih 2 tahun. Kata ayah, dia tertabrak mobil. Sekarang, aku adalah orang yang mencari pekerjaan di akademi ini. Pekerjaan yang sama dengan ayahku. Tentara. Meskipun aku sudah hapal seluk beluk akademi ini. Namun tetap saja aku mengalami kesulitan. Terutama, ketika aku sadar, tidak ada satu orangpun yang bisa aku ajak bicara. Aku memang terbiasa didampingi seseorang. Biasanya ajudan ayah.

Ayah adalah tentara yang jujur. Aku baru tahu sekarang ini. Setelah reformasi bergulir, banyak perwira yang dirotasi, katanya terlibat kasus. Aku tak tahu kasus apa. Tetapi mereka semuanya mempunyai rumah besar dengan mobil mewah. Ayahku yang setara dengan mereka tak mempunyai semua itu. Dia masih tinggal di rumah dinasnya yang kecil, dengan satu sepeda motor dinasnya.